Stunting merupakan salah satu gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Di Indonesia sendiri, stunting masih menjadi persoalan serius yang tak kunjung tuntas hingga kini.
Stunting biasanya mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan. Hal ini disebabkan kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi seorang ibu selama proses mengandung sehingga janin tak mendapatkan nutrisi yang cukup. Alhasil pertumbuhan janin terhambat dan terus berlangsung hingga ia dilahirkan dan tumbuh.
Terdapat beberapa tanda stunting pada anak yang kiranya patut diwaspadai, yaitu :
- Perawakan pendek
- Berat badan rendah dibandingkan anak seumurannya
- Lingkar kepala kecil
- Mudah sakit
- Terlambat tumbuh gigi
- Anak tampak lebih muda dari umurnya
- Kemampuan belajarnya kurang baik
- Kurang aktif bergerak dan cenderung pendiam
Perlu diperhatikan, bahwa jika salah satu dari tanda-tanda tersebut muncul pada seorang anak bukan berarti anak tersebut serta-merta menderita stunting. Contohnya saja anak yang tumbuh pendek bisa saja diakibatkan karena faktor genetik orang tua, bukan karena menderita gangguan stunting.
Inilah pentingnya memeriksakan kondisi kesehatan anak secara berkala dengan mengunjungi posyandu secara rutin agar gangguan pada anak dapat diketahui dengan pasti dan dideteksi sejak dini.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seorang anak menderita stunting, di antaranya :
- Kehamilan di usia remaja
- Kurangnya asupan gizi ibu ketika mengandung
- Jarak kehamilan yang terlalu dekat
- Tingkat kebersihan dan sanitasi tempat tinggal yang buruk
- Kurangnya asupan gizi pada anak
- Pola makan yang buruk
- Tidak melakukan perawatan pasca melahirkan
- Sakit infeksi yang berulang pada anak
Lantas bagaimana cara mencegah gangguan stunting? Berikut hal-hal yang kiranya dapat dilakukan agar anak terhindar dari gangguan pertumbuhan satu ini :
- Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan
- Memantau perkembangan anak dan membawa anak ke posyandu secara berkala
- Memberikan MPASI yang bergizi dan kaya protein pada bayi berusia di atas 6 bulan
- Pemenuhan asupan gizi pada ibu hamil
- Pemenuhan asupan gizi pada anak
- Keberagaman pangan
- Sanitasi yang baik dan ketersediaan air bersih.