ASAL USUL DESA PLUMBUNGAN
NARA SUMBER MBAH SUMARJA
Yang memberi nama Desa Plumbungan adalah mbah Maniyem, mbah maniyem ini asal dari Jawa Timur .
Bah maniyem dating kesini atas undangan dari Bah Dapa agar dapat menyingkirkan roh halus yang selalu mengganggu orang-orang di daerah sekitar sini. Roh halus ini diperkirakan dating dari Gunung Palumbung .Gunung tersebut sekarang di sebut Gunung Lumbung.,yang terletak di sebelah timur Desa Karekan.
Bah maniyem telah berhasil berhasil mengusir nroh jahat yang selalu membuat onar masyarakat disini.Kemudian pedukuhan ini oleh mbah Maniyem di beri nama PLUMBUNGAN, mengambil nama dari kata PALUMBUNG (Nama dari sebuah Gunung ).
Bah maniyem tamu dari Jawa Timur itu selanjutnya tetap tinggal di Desa Plumbungan sampai tutup usia ( Kata Nara Sumber ).Makam mbah maniyem juga ada di Desa Plumbungan dan selalu di rawat sampai sekarang tempat Ziarah.
Kepala Desa Plumbungan pernah dijabat oleh :.
- Kepala Desa yang I (pertama ) Mbah Ratem asal dari Jetis menjabat sampai meninggal
2.Kepala Desa yang ke II Kyai Tembong , disebut Kyai Tembong karena berwajah tembong
Hitam .Julukan Tembong dianggapannya wajar-wajar saja ia tidak malu ataupun marah.
sedangkan nama yang sebenarnya Kyai Jali .Pada waktu dijabat Kades Jali ,Desa ini sering
kedatangan Brandal yang merampok kekayaan penduduk .Namun tamu yang tak diundang
itu dapat di lumpuhkan oleh beliau.
3.Kepala Desa yang III ( ketiga ) adalah Bapak Wangsadikrama, ia adalah keturunan Kyai
Tembong.
Pada masa Pemerintahan kades ini ada penambahan dukuh ,yaitu :
1.Dukuh Limbangan, asal kata Penimbangan ( hasil musyawarah),yang menjadi sesepuh di
Limbangan dikuasakan oleh Bapak Patrawijaya.
2.Dukuh Sirandu mengamdikan pohon randu yang besar yang ada di situ .Dukuh Sirandu di
Ketuai oleh Cadrana.
3.Dukuh Sipetung asal dari kata Petung (nama tanaman bamboo)
4.Dukuh Widari asal dari kata Wido lari Wido nama ayam Jantan yang hilang / lari tak dapat
Di tangkap lagi).
4.Kepala Desa yang ke IV (empat ) adalah Bapak Patrasemita .
Bapak Patrasemita asal dari Plumbungan putra dari Bapak Wangsadrana ,menjadi kades hanya
4 Tahun.
10.
5.Kepala Desa ke V ( Lima ) adalah Bapak Sukarta .Ia menjabat Kepala Desa selama 24 tahun
6.Kepala Desa yang ke VI (Enam ) adalah Bapak Dipaleksana penduduk Dukuh Sirandu .
Pak Dipa ini menurut cerita dari nara sumber menjabat Kepala Desa hanya 3 ½ tahun karena
Ontran-ontran geger Jepang.
7.Kepala Desa yang keVII ( Tujuh) Bapak Marjuki orang dari Desa kasmaran putra Bapak
Yusuf.Kades yang ini menjabat selama 1 Windu ( 8 th ).
8.Kepala Desa yang ke VIII ( Delapan) Bapak Sumarja asli dari desa Plumbungan , darh mbah
Maniyem yang profesinya tukang ngusir setan/ Roh jahat.
Bapak Sumarja menjabat kades selama 32 tahun .Berhenti kades karena usia tua dan adanya
Aturan Peraturan Daerah.
9.Kepala Desa IX (Sembilan ) adalah Bapak Karsono asli dari Plumbungan putra Bapak Tirta
Semita,Sebelum memangku jabatan Kades ,telah punya pengalamaan menjadi perangkat Desa
Pula.
Selanjutnya gambaran tentang sejarah Kepemimpinan Desa Plumbungan dalam masa ke masa :
TAHUN
|
PEMIMPIN (KEPALA DESA)
|
KETERANGAN
|
1985
|
Karsono
|
8 Tahun
|
1993
|
Sugeng Susono
|
5 Tahun
|
1999
|
Suwardi
|
8 Tahun
|
2007
|
Djukri Sadiharjo
|
12 Tahun
|
2020
|
Kasmini, SE
|
Saat ini
|
2.1.2 Kondisi Geografi dan Demografi Desa Plumbungan
Desa Plumbungan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Pagentan memiliki luas wilayah sekitar 311.457 Km² dan dihuni penduduk sekitar 2.296 jiwa dari jumlah Kepala Keluarga sebanyak 652 KK. Kondisi geografi dan demografi Desa Plumbungan dapat kita uraikan sebagai berikut :
.
- Luas dan batas desa.
Desa Plumbungan mempunyai luas wilayah : 311,457 hektar dengan batas-batas:
Sebelah selatan : Desa Kalitlaga
Sebelah barat : Sungai Merawu Kec.Wanayasa
Sebelah utara : Desa Darmayasa
Sebelah timur : Desa Kasmaran